Senin, 29 Oktober 2012

BIAYA SENDIRI, RAIH EMAS DI MALAYSIA Dari KONI kami tidak menerima bantuan apa pun. Alasannya karena kepengurusan FORKI Ciamis masih belum jelas. Dikdik Nugraha, Ayah Sabila Azzahra CIAMIS, (KP).- Prestasi karateka usia dini asal Ciamis, Sabila Azzahra (9), tak hanya membanggakan di level lokal dan nasional, namun juga internasional. Terakhir ia berhasil meraih medali emas pada ajang “3rd Silent Knight Asia Karate Cup 2012” di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat-Minggu (10-12/2). Dalam kejuaraan karate tingkat Asia yang digelar di Olympic Indoor Stadium, Jalan Hang Jebat, Kuala Lumpur, Sabila yang hanya ditemani pelatih yang juga ayahnya, Dikdik Nugraha, mampu tampil maksimal. Lawan-lawannya yang bertubuh lebih tinggi pun berhasil ditaklukkan. Menurut Dikdik, putrinya yang saat ini duduk di bangku kelas IV SDN 4 Sindangrasa, Kecamatan/Kabupaten Ciamis, turun pada nomor komite kelompok usia 10 tahun. “Pada awalnya memang kami tidak memiliki target menjadi juara. Tetapi Alhamdulillah, berkat pembinaan yang terus menerus saat tampil pertama di tingkat Asia, Sabila langsung berhasil meraih prestasi yang luar biasa,” ujar Dikdik kepada KP, Kamis (23/2). Dikatakan Dikdik, prestasi ini membuktikan bahwa dengan kesungguhan dan pembinaan yang konsisten, atlet karate Ciamis bisa berprestasi. “Untuk itu, sudah saatnya pemerintah memberi perhatian lebih serius terhadap perkembangan olah raga karate,” ujar Dikdik. Sabila adalah murid dari perguruan Kushin Ryu M Karate Do Indonesia (KKI) Do Jo Pemuda. Murid-murid KKI Do Jo Pemuda sudah lumayan banyak. “Usia dini saja kurang lebih ada 30 orang,” katanya. Berharap pada Bupati Melawat ke Malaysia, dikatakan Dikdik, memerlukan biaya yang tidak sedikit. Mulai pembuatan paspor, ongkos penerbangan dan lainnya membutuhkan biaya besar. Agar bisa berangkat, Dikdik pun terpaksa meminta bantuan kesana-kemari termasuk kepada Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (BAPOPSI) dan PGRI Ciamis. “Untung saja ada bantuan dari Pak Hendra Marcusi dan Pak Erma Bastaman,” ujarnya. Namun demikian, Dikdik mengakui sumbangan dari berbagai pihak belum cukup untuk bisa berangkat ke negeri jiran. Akhirnya, ia memutuskan memakai uang sendiri untuk menutupi kekurangannya. “Dari KONI, kami tidak menerima bantuan apa pun. Alasannya, karena kepengurusan Federasi Olah raga Karatedo Indonesia (FORKI) Ciamis masih belum jelas. Mudah-mudahan saja dari Pak Bupati Ciamis ada hadiah untuk Sabila yang telah mengharumkan Ciamis,” ujar Dikdik, sambil tertawa kecil. SUMBER :http://www.kabar-priangan.com
Nama baik pengcab Khusinryu Karatedo Indonesia (KKI) Kab. Ciamis berkibar di Olimpic Indoor Stadium Hangjebat Kualalumpur Malaysia, 12 Februari lalu. Nama baik tersebut dikibarkan oleh gadis cilik berusia 9 tahun, bernama Sabila Azzahra Eka Putri Nugraha, yang berhasil merebut medali emas pada Kejuaraan Karate Asia Cup ke 3 di negeri jiran itu. Murid kelas 4 SDN Sindangrasa 4 Ciamis, yang berangkat bertanding menjajal jawara-jarawa karate junior Asia, tanpa bekal dari APBD ini, mampu dengan mulus menyelesaikan pertandingannya dengan sempurna. Sampai medali emas terkalung di lehernya. Ia pulang tak hanya berbekal kebanggaan pribadi, tetapi juga kebanggaan untuk perguruannya, Indonesia, Jawa Barat, dan kampung halamannya Kab. Ciamis. "Lawannya sih berat berat. Saya senang bisa menang. Bisa buat pelatih bangga, bapak, mamah, sama Indonesia, dan teman teman seperguruan di Ciamis," ujar gadis kecil ini polos. Sabila berangkat ke Kualalumpur mewakili Pencab KKI Provinsi, dalam seleksi tingkat Jawa Barat, binaan KKI Pencab Ciamis ini, menjadi andalan Jawa Barat. Dan Sabila bisa membuktikan bahwa ia tak hanya menjadi yang terbaik di Jawa Barat, tetapi juga di Asia. Sayangnya perjalanan talenta karate junior binaan KKI Ciamis, dari berbagai prestasi hingga prestasi terakhir di Kualumpur ini, masih luput dari perhatian pemerintah setempat, terutama organisasi yang dipercaya pemda untuk melakukan pembinaan bidang olahraga, yakni KONI. Pelatih Sabila, Dikdik Nugraha, menuturkan, keberangkatan Sabila mengikuti kejuaraan di Malaysia, nyaris tak membebani kocek KONI dan Pemda. Semua, dibiayai pengcab, dan sumbangsih dari orangtua Sabila sendiri. Ketua Komisi IV DPRD Ciamis, yang juga anggota KKI Ciamis, Hendra S Marcussi, turut mengrinyatkan dahi, ketika mengetahui perjalanan Pencab KKI, mengantarkan Sabila dalam kejuaraan bergengsi se Asia. Ia sangat menyayangkan, KONI tidak memiliki kepekaan dalam membina kembang-kembang atlet berprestasi. "Kalau yang sudah ya sudah, kita tidak mempermasalahkan soal tidak ngasih dana partisipasi, tetapi geliat prestasi yang saat ini diperlihatkan harus menjadi catatan dan agenda penting KONI, untuk melakukan pembinaan atlet sendiri. Jangan, sampai nanti ketika bakat bakat yang sudah dibini sejak dini, kemudian hari, malah menjadi pahlawan bagi daerah lain dalam ajang olahraga antar daerah, " kata Hendra. Dikatakan Hendra pembinaan talenta di berbagai Cabor sejak dini harus dibenahi oleh KONI. Jangan sampai KONI lagi lagi kecolongan ketika membutuhkan atlet, harus keluar banyak dana untuk membeli atlet. "Kami mengajak koni untuk sama-sama menyikapi hal ini, " kata Hendra." sumber : http://www.kabar-priangan.com